di pinggir jalan ini sepulang sekolah, dulu sebelum punya surat izin mengemudi, kadang aku akan duduk disitu menunggu seseorang dari rumah beranjak untuk menjemputku sambil aku mengorek puntung rokok yang entah bagaimana ceritanya bisa terselip di rongga-rongga pohon itu,
atau sambil berbincang dengan kawan mengomentari tingkah polah anak-anak sekolah seberang,
atau sambil mengantre bakso goreng yang sampai saat ini pun rasanya tak ada dua,
atau sambil memesan segelas plastik es krampul dan menukarnya dengan dua lembar uang kertas,
atau sambil mengagumi betapa menunggu adalah kata kerja paling melelahkan,
atau sambil menahan amarah ingin segera menginjak rumah,
atau sambil mengetik beberapa frasa yang sumbang pada telepon genggam dan berkaca pada tiap aksaranya,
atau sambil mengingat kejadian tak perlu yang mengundang malu,
atau sambil meraba apa yang selama ini aku mau,
dan tanpa pernah sekelebat pun menyangka akan menuliskanmu menjadi paragraf yang serumpang itu.